Hasil Ujian Nasional SMP di DIY

Berita 0

Foto: un.kemdikbud.go.id

DIY-Siswa SMPN 1 Wonosari, Gunungkidul Elisabeth Maria Indah Feiranti
meraih nilai tertinggi Ujian Nasional (UN) tahun 2017 di Provinsi DI Yogyakarta . Dia meraih nilai UN dengan jumlah total 390,00.

Dia mendapat nilai untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia 98.00, Bahasa Inggris 92.00, Matematika 100.00, dan IPA 100.00. Hasil UN tingkat SMP/MTs di DIY ini akan diumumkan serentak tanggal 2 Juni 2017.

“Untuk tingkat sekolah yang paling tinggi nilainya diraih oleh SMPN 4 Pakem, Sleman, disusul SMPN 5 Yogyakarta,” kata Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga DIY, Kadarmanta Baskara Aji di kantor Jl Cendana, Kamis (1/6/2017).

Untuk tingkat wilayah lanjut dia, Kota Yogyakarta masih menjadi yang tertinggi total nilainya. Disusul Kabupaten Sleman, Bantul, Kulonprogo dan Gunungkidul.

Dia mengatakan dilihat dari nilai hasil ujian nasional tingkat SMP/MTs di DIY tahun ini menunjukkan hasil positif yakni adanya pemerataan peningkatan mutu pendidikan. Pada tahun-tahun sebelumnya nilai UN terbaik biasanya diraih siswa dari sekolah di Kota Yogyakarta ataupun Sleman dan Bantul, maka tahun ini justru didapat siswa dari Gunungkidul.

“Dilihat dari komposisi yang punya nilai baik di DIY, menunjukkan prestasi sudah merata, peningkatan mutu sudah merata di seluruh kabupaten/ kota. Seperti di Wonosari, Sleman sudah bisa menyamai prestasi di kota,” katanya.

Untuk meningkatan pemerataan mutu pendidikan di DIY, maka dilakukan kebijakan pada penerimaan peserta didik baru (PPDB). Kebijakan pemerataan ini akan memudahkan sekolah mendapatkan siswa bermutu di semua daerah.

Ke depan tidak ada lagi anggapan bahwa sekolah yang bermutu atau baik hanya ada di kota. Sekarang kita lihat, nilai tertinggi diraih siswa dari SMP di Wonosari. Itu menggambarkan jika diolah akan melahirkan anak-anak yang baik,” katanya.

Menurut Aji, tahun ini sebanyak 51.023 siswa SMP/MTs mengikuti UN dengan nilai rerata UN sebesar 248,43. Kota Yogyakarta meraih nilai rerata tertinggi 271,65 disusul Sleman dengan 255,65 dan Bantul sebesar 247,44. Di peringkat keempat Kulonprogo sebesar 240,58 dan Gunungkidul 224,38.

“Standar deviasi tinggi di Gunungkidul karena terjadi gap pendidikan antar sekolah. Ini perlu upaya peningkatan kualitas sekolah-sekolah yang nilai UN-nya terendah melalui pelatihan para guru, khususnya pada mata pelajaran yang nilainya terendah,” pungkas dia.

Sumber: http://www.pendidikan-diy.go.id

Rate this article!
author

Author: 

Related Posts

Leave a Reply