Apa itu Komet? Komposisi, Pembentukan dan Kematiannya

Ilmu Pengetahuan 0

Komet adalah benda kecil ruang angkasa yang keberadaannya menarik minat banyak astronom seperti Sir Edmond Halley.

Beberapa dekade kemudian, komet masih tetap menjadi misteri astronomi yang menantang.

Lembaga penelitian ruang angkasa di seluruh dunia melaporkan 3.628 komet yang diketahui dan telah dipelajari.

Setiap tahun, rata-rata satu komet terlihat oleh mata telanjang melintas diatas permukaan bumi.

Menurut definisi yang diberikan oleh berbagai organisasi penelitian ruang angkasa, komet adalah badan (objek) ruang angkasa yang bergerak dalam orbit elips mengelilingi matahari.

Ketika komet melintas di sekitar bintang (mis: matahari) ekor yang seperti koma berubah menjadi terang.

Sebagian besar komet hanya terlihat melalui teleskop dan alat bantu lain, namun sebagian yang lain juga terlihat dengan mata telanjang.

Komposisi

Sebuah komet terutama terdiri dari es, debu, dan berbagai bentuk gas. Setiap komet umumnya memiliki komponen yang berbeda.

Bagian tengah sebuah komet yang terlihat seperti bola disebut sebagai inti. Inti terutama terdiri dari es dan gas beku.

Komponen beku juga mencakup senyawa lain, seperti amonia, metana, dan karbon dioksida. Karena komposisinya, inti komet menyerupai bola besar debu dan salju.

Sebagian astronom meyakini bahwa inti komet agak rapuh. Ini dibuktikan dengan beberapa komet yang pecah menjadi bagian lebih kecil tanpa alasan jelas, kecuali karena kecepatan yang sangat besar.

Komet memiliki orbit yang amat elips (lonjong). Ketika memasuki bagian dalam tata surya, inti beku mulai mencair.

Gas-gas dan air dalam inti menguap akibat radiasi bintang dan angin matahari.

Kecepatan komet yang besar dan angin matahari mendorong partikel menguap menjauh dari inti.

Fenomena ini menyebabkan kemunculan ekor komet yang tampak seperti koma. Tingginya jumlah panas dan ion menyebabkan ekor tampak bersinar.

Pembentukan

Berdasarkan pembentukan atau kelahirannya, komet dapat diklasifikasikan menjadi dua jenis.

Tipe pertama adalah komet jangka pendek yang berasal dari sabuk Kuiper sebagai objek ruang angkasa di luar orbit Pluto.

Komet jenis ini memasuki tata surya dan mengambil bentuk sebagai komet aktif dan bercahaya.

Tipe kedua adalah komet jangka panjang yang berasal dari awan Oort (terletak sekitar 50.000 tahun cahaya dari matahari).

Daya tarik gravitasi dari planet-planet di tata surya dan gaya gravitasi lainnya, menyebabkan komet tipe ini membentuk orbit elips.

Kematian

Studi mengungkapkan bahwa komet memiliki struktur yang rapuh. Sering komet tiba-tiba pecah akibat kecepatan gerak mereka.

Dalam proses orbitnya di tata surya, jumlah materi (es dan gas beku) pada komet semakin berkurang.

Setelah terus berkurang, komet akhirnya terpisah dan lebur ke dalam awan ruang angkasa. Sebuah komet mati lantas berubah menjadi asteroid atau objek ruang angkasa sejenis.

Kadang-kadang, komet menabrak planet lain ketika orbitnya saling bersilangan. Contoh yang paling terkenal sebagai komet Shoemaker Levy 9 yang menabrak Jupiter.

Komet Halley dikatakan merupakan salah satu yang paling indah. Komet lain yang juga indah adalah Hale-Bopp yang ditemukan tanggal 23 Juli 1995.[]

Sumber: Amazine.co – Online Popular Knowledge

author

Author: 

Related Posts

Leave a Reply